Data-Driven Operating Model (DDOM) merupakan pendekatan berbasis data untuk memahami minat konsumen dan mengambil inisiatif marketing. Pendekatan ini dilakukan dengan membuat KPI yang fokus pada user journey dan penilaian interaksi konsumen sesuai KPI. Selanjutnya, nilai KPI ini akan digunakan untuk menganalisa minat dan personalisasi campaign marketing yang diterima konsumen.

Berikut ini adalah best practice untuk optimalisasi Integrasi data dan transformasi DDOM:

1. Gunakan pendekatan top-down, bottom-up

   Data biasanya tersebar di seluruh perusahaan, silo diantar department, dan jumlahnya besar. Pendekatan top-down, bottom-up membantu untuk mengkonsolidasi data.  Mulai dari “top”, bisnis akan melihat customer journey stages dan menentukan kebutuhan konsumen serta KPI yang sesuai. Selanjutnya, tim IT akan mengintegrasikan dan mengidentifikasi data assets yang dimiliki perusahaan, melakukan mapping data assets, dan menghasilkan single source of truth.

2. Desain pendekatan yang dapat diakses dan diimplementasikan sesuai karakteristik bisnis

   Selanjutnya, single source of truth digunakan untuk membuat centralized dashboard yang dapat diakses dan digunakan semua karyawan untuk mengetahui profil dan memberikan pelayanan yang lebih baik untuk konsumen.

3. Sediakan struktur untuk menyimpan data baru

   Ketika DDOM mulai diimplementasikan diseluruh proses bisnis, maka tambahan data dan pengguna membutuhkan data governance yang baik agar informasi tetap valid.

PT. Mitra Integrasi Informatika Berkolaborasi dengan Adobe Experience Cloud

DIsadur dan diperbarui dari:

• Sheth, L. (2019, August 21). 3 Best Practices to Transform to a Data-Driven Operating Model. Retrieved May 14, 2020, from https://theblog.adobe.com/: https://theblog.adobe.com/3-best-practices-to-transform-to-a-data-driven-operating-model/