28 October 2021

Konsep Restful API Programming (Bagian-2)

KonsepRestfulAPIProgrammingBagian2

Artikel ini merupakan artikel lanjutan dari Konsep Restful API Programming (Bagian-1), dimana sebelumnya kita sudah mengetahuai bagaimana kerja dari Rest API dan Komponen-komponen utama dari REST API seperti URL Design, HTTP Vverbs, HTTP Respond Code dan Format License.

Dalam artikel lanjutan ini, kita akan membahas mengenai jenis API dan Arsitekturnya.

 

Jenis-jenis API terbagi menjadi empat yaitu:

  1. Public API
  2. Private API
  3. Partner API
  4. Composite API

 

Kita akan bahas satu persatu untuk empat jenis API ini:

 

  1. Public API
    Public API sering disebut dengan Open API. Sesuai dengan namanya, API ini bisa digunakan oleh siapa saja dalam lintas platform. Selain itu, jenis API ini paling mudah digunakan. Kita cukup mendaftar atau langsung memanfaatkannya di aplikasi kita. Contohnya, API untuk Google Maps dan API untuk data Covid Indonesia yang saat ini sedang ramai.

  2. Private API
    Berbeda dengan public API, Private API tidak terbuka untuk penggunaan umum. Biasanya, API jenis ini dibuat untuk keperluan internal dalam pengembangan aplikasi tertentu. Misalnya, API dari back end yang digunakan untuk mengakses front end dari sebuah website. Atau, aplikasi untuk pengembangan aplikasi mobile.

  3. Partner API
    Partner API bisa digunakan untuk kepentingan umum namun sebatas pihak yang sudah memiliki izin penggunaannya. Seperti halnya public API, Anda perlu mendaftar kepada penyedia API terlebih dahulu. Kemudian, menggunakannya hanya di aplikasi tertentu sesuai perjanjian. Contohnya, API Pinterest.

  4. Composite APIComposite API merupakan API yang menyimpan data dari berbagai server atau hosting dalam satu tempat. Tentunya, hal tersebut sangat menghemat waktu bagi pengguna. Hal tersebut karena pengguna bisa mendapatkan berbagai jenis data hanya dalam sekali akses.

 

Arsitektur API

 

Ada tiga arsitektur API yang sering digunakan oleh developer dalam pembangunan aplikasi. Nah, arsitektur ini berkaitan pada bentuk data yang dikirim. Lalu, apa saja arsitektur API yang sering digunakan?

  1. RPC
    RPC merupakan teknologi untuk membuat komunikasi antara client side dan server side bisa dilakukan dengan konsep sederhana. RPC memiliki dua jenis, yaitu XML-RPC dan JSON-RPC. Sesuai namanya, XML-RPC menggunakan format XML sebagai media perpindahan data, sedangkan JSON-RPC menggunakan JSON untuk perpindahan data.

     

  2. SOAP
    Arsitektur API lainnya adalah Simple Object Access Protocol (SOAP). Arsitektur ini menggunakan Extensible Markup Language (XML) yang memungkinkan semua data disimpan dalam dokumen.

     

  3. REST
    REST atau Representational State Transfer adalah arsitektur API yang cukup populer karena kemudahan penggunaannya. Tak perlu coding yang panjang untuk menggunakannya. REST menggunakan JSON sebagai bentuk datanya sehingga lebih ringan. Performa aplikasi pun menjadi lebih baik.

 

Manfaat API

Lalu, apa sebenarnya manfaat API dalam pengembangan website atau aplikasi?

 

  1. Memudahkan Membangun Aplikasi yang Fungsional
    Dengan menggunakan API, akan lebih mudah untuk membuat aplikasi yang fungsional dan kompleks. Tanpa perlu menambahkan data secara manual, aplikasi yang dikembangkan akan memiliki fitur dari aplikasi tujuan.

    Sebagai contoh, perusahaan dalam industri Teknologi Informasi Transportasi yang memiliki platform layanan transportasi, peran peta sangatlah penting. Namun, perusahaan tersebut tidak perlu mengembangkan aplikasi peta sendiri. Dengan memanfaatkan API, aplikasi tersebut cukup mengambil data dari Google Maps.

    Penggunaan API ini cukup membantu membuat platform perusahaan semakin besar. Alasannya, developer mengembangkan layanan lain karena penggunaan peta sebagai elemen utama sudah dipastikan berjalan dengan baik.

  2. Pengembangan Aplikasi Menjadi Lebih Efisien
    Dengan adanya API, Anda tidak perlu melakukan komunikasi langsung dengan aplikasi lain yang ingin dihubungkan. Cukup berkomunikasi melalui API. Hal ini sangat membantu, terutama jika Anda ingin membangun aplikasi lintas platform dengan berbagai layanan sekaligus.

    Sebagai contoh, saat kita membangun website pemesanan tiket online untuk berbagai maskapai di dunia. Dengan bantuan API, Anda cukup melakukan integrasi untuk masing-masing layanan maskapai tersebut. Jadi, tidak perlu lagi melakukan komunikasi manual berupa update harga atau tersedianya tempat duduk.

  3. Meringankan Beban Server
    Dengan menggunakan API, Anda tidak perlu menyimpan semua data yang dibutuhkan di server Anda sendiri. Cukup meminta API untuk mendapatkan data terbaru dari server aplikasi asal. Dengan kondisi ini, server Anda tidak akan terbebani. Pada akhirnya, mengurangi risiko website tidak dapat diakses karena server down.

 

(Selesai)

 

 

 

Informasi lengkap, silahkan hubungi:

contact@mii.co.idcustomer.experience@mii.co.id

 

Recent Article

KonsepRestfulAPIProgrammingBagian2
28 Oct 2021

Konsep Restful API Programming (Bagian-2)

Artikel ini merupakan artikel lanjutan dari Konsep Restful API Programming (Bagian-1). Dalam artikel lanjutan ini, kita akan membahas mengenai jenis API dan Arstitekturnya.

Read More