Transformasi digital merupakan salah satu inovasi yang terus dilakukan PT BRI Multifinance Indonesia (“BRI Finance”) dalam mengembangkan layanan terhadap para debitur melalui aplikasi ponsel myBRIf yang memudahkan debitur untuk mengajukan pembiayaan kendaraan bermotor, praktis, kapan saja, dan dimana saja. Bahkan tidak hanya kebutuhan pembiayaan kendaraan baru dan bekas saja, kini BRI Finance memberikan penwaran untuk kebutuhan fasilitas dana dengan agunan BPKB kendaraan bermotor melalui aplikasi ponsel myBRIf.
Hal ini sejalan dengan visi BRI Finance untuk menjadi perusahaan pembiayaan terdepan dengan layanan terintegrasi. Sebagai perusahaan yang fokus dalam pemberian fasilitas sewa guna usaha (leasing) untuk pembiayaan barang modal dalam berbagai industri, BRI Finance yang didirikan pada 7 Desember 1983 terus mengembangkan baik dari sisi proses bisnis maupun pelayanan terhadap nasabah atau debiturnya.
Saat ini BRI Finance memiliki jaringan kerja di 22 (dua puluh dua) kota besar Indonesia antara lain Medan, Padang, Pekanbaru, Palembang, Lampung, Jakarta, Bekasi, Depok, Tangerang, Cirebon, Bandung, Solo, Semarang, Surabaya, Malang, Banyuwangi, Denpasar, Balikpapan, Samarinda, Banjarmasin Makassar dan Manado. BRI Finance terus melakukan inovasi yang terintegrasi bersama induk perusahaan agar dapat menjangkau nasabah-nasabah yang berada di kota-kota lainnya.
Sebagai anak perusahaan dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (“BBRI”)—salah satu bank milik pemerintah terbesar di Indonesia, bisnis BRI Finance sedianya ditujukan bagi korporasi. Namun, sejak diambil alih oleh BBRI pada tahun 2017, BRI Finance mengubah arah bisnisnya ke konsumer. Tidak hanya itu, aset konsumen BBRI pun dialihkan ke BRI Finance untuk di kelola. Seiring dengan perubahan dan pengembangan arah bisnis tersebut, BRI Finance membutuhkan sebuah mobile app (aplikasi ponsel) yang dapat digunakan dengan mudah oleh orang banyak atau publik dan para debitur dari BRI Finance. Hal ini untuk menunjang proses digitalisasi yang sudah dicanangkan sebagai bagian dari proses transformasi dan percepatan bisnis di masa yang akan datang.
“Sebelum memiliki aplikasi ponsel myBRIf, kami melakukan semuanya serba manual, sehingga banyak terdapat informasi yang tidak jelas. Aplikasi ponsel yang kami bangun sendiri saat itu yaitu mobile order hanya digunakan oleh tim pemasaran konsumer saja, belum untuk kebutuhan publik. Dengan memiliki aplikasi ponsel sendiri, hal ini akan sangat membantu pengembangan bisnis konsumer yang dapat digunakan oleh para debitur dan akan menyasar ke publik yang akan menjadi potensial prospek kedepannya”, kata Simon Petrus, IT Group Head, PT BRI Multifinance Indonesia.
Saat ini aplikasi ponsel sudah banyak digunakan di perusahaan lintas industri dengan banyak manfaat sangat besar, salah satunya adalah perusahaan dapat memberikan semua informasi yang ingin disampaikan kepada pelanggannya, termasuk informasi tentang penjualan dan promosi yang dapat dengan mudah diakses oleh pelanggan.
Disamping itu, aplikasi ponsel yang dibangun untuk smartphone dapat di instal dan dioperasikan di smartphone atau tablet melalui berbagai platform diantaranya iOS, Android, Windows Phone dan Blackberry. Selain itu, aplikasi ponsel juga sebagai salah satu media tempat bertemunya pelanggan dengan produk/jasa demikian juga bagi pemasar produk/jasa untuk memuaskan pelanggannya. Terbukti bahwa Teknologi Informasi mengalami perkembangan sangat cepat, mampu mengintegrasikan setiap detil Informasi dengan cepat, efisien, dan efektif.
Satu tools untuk semua
Untuk memudahkan para debitur, BRI Finance memutuskan untuk menggunakan tools berbasiskan platform Android dan iOS serta dapat diunduh melalui Google Play Store dan App Store secara gratis. BRI Finance memilih tools yang lebih fleksibel dan umum di pasaran hingga suatu saat jika ada pengembangan tidak terdapat kendala.
Dalam pemilihan vendor, BRI Finance menetapkan 3 vendor, termasuk PT Mitra Integrasi Informatika (“MII”)—salah satu entitas anak usaha Metrodata Group. Tidak hanya tinjauan kualitas dari perusahaan, namun dari sisi tim yang terlibat juga turut mempengaruhi. BRI Finance menginginkan partner yang seimbang, agar investasi proyek memberikan manfaat yang besar bagi BRI Finance dan terimplementasi dengan tepat waktu.
“Keputusan kami untuk memilih MII karena dari sisi layanan dan penyajiannya. Harga mengikuti, ada harga ada rupa. Namun bagi kami yang terpenting adalah deliverable-nya”, ungkap Simon.
Proyek berjalan selama enam bulan sejak kick off meeting tanggal 1 Agustus 2020. Keduabelah pihak berbaur, baik dari tim design maupun tim developer, termasuk melakukan pendekatan dengan milenial. Aplikasi ponsel myBRIf go live pada 23 Maret 2021. Setelah go live, tantangan justru datang dari sisi bisnis untuk meluncurkan aplikasi ponsel lebih masif. Sejak menggunakan aplikasi ponsel myBRIf, bisnis sudah mulai tanggap. Dengan adanya pandemik saat ini justru sangat membantu proses digitalisasi, BRI Finance sudah mulai terbuka untuk aplikasi lainnya yang akan mengintegrasikan aplikasi mobile order dengan myBRIf sehingga dapat dilakukan pengembangan.
Awalnya myBRIf fokus pada kebutuhan mobil baru, kini setelah ada aplikasi ponsel myBRIf bisnis mengembangkan jenis produknya untuk refinancing.
Aplikasi ponsel myBRIf memiliki beberapa jenis pengguna yaitu pengguna publik (calon debitur yang baru download dan melihat-lihat promo, news dan etalase; agen (anggota yang didaftarkan) dan pengguna dealer (dalam hal ini BRI Finance bekerjasama dengan salah satu dealer mobil).
Dengan adanya aplikasi ponsel myBRIf, jika anggota, maka dapat mengajukan pinjaman untuk dirinya atau orang lain dan akan mendapatkan keuntungan refund berupa uang tunai. Kedepannya BRI Finance akan mengembangkan dengan memberikan reward point (jika melakukan registarasi, pengajuan pinjaman, pinjaman di setujui, sudah memiliki kontrak dan registrasi melakukan pembayaran melalui myBRIf), dimana point dapat di redeem berupa e-voucher.
Fitur-fitur yang terdapat pada aplikasi ponsel myBRIf diantaranya simulasi kredit atau anggaran, banner promo, news, etalase kendaraaan, pengajuan, dan kontrak saya (bisa melakukan permintaan mengubah tanggal angsuran perpanjang STNK, melakukan simulasi pelunasan awal). Bahkan BRI Finance juga akan mengembangkan untuk pembayaran online.
Dalam perjalanannya, industri pembiayaan banyak dilakukan diawal (proses pengajuan), sementara layanan dibelakangnya tidak terlihat. Dengan adanya aplikasi ponsel myBRIf, BRI Finance berharap kedepannya dapat memberikan layanan lebih bagi debiturnya, salah satunya bangga menjadi nasabah BRI Finance sehingga mudah untuk mereferalkan ke calon debitur lain tanpa kita harus meminta. Bahkan BRI Finance juga akan melengkapinya dengan pemeriksaan retina mata, KTP palsu/tidak, nomor telepon valid atau tidak, sehingga security pun akan lebih diperketat.
Dengan diluncurkannya aplikasi ponsel myBRIf, dampak dari pandemik terasa karena debitur tidak perlu keluar rumah, sehingga menjadikan transformasi digital mempercepat diitalisasi.
“Kedepannya, myBRIf akan terus dikembangkan dan diintegrasikan dengan aplikasi mobile order sehingga terjadi sinergi. Sedangkan dari sisi aplikasi akan lebih memudahkan pengguna terutama nasabah yang sudah menjadi debitur dan BRI Finance juga akan terus mengembangkan program pemamasaran seperti pemberian reward agar aplikasi ponsel lebih banyak digunakan oleh publik”, kata Simon menutup pembicaraan.
Permasalahan:
Solusi
Menerapkan aplikasi ponsel myBRIf dengan solusi React Native untuk mendukung pertumbuhan bisnis perusahaan, terutama kinerja tim pemasaran dalam mengelola nasabah melalui satu tools yang terintegrasi yang dapat digunakan oleh orang banyak.
Manfaat:
Transformasi digital merupakan salah satu inovasi yang terus dilakukan PT BRI Multifinance Indonesia (“BRI Finance”) dalam mengembangkan layanan terhadap para debitur melalui aplikasi ponsel myBRIf yang memudahkan debitur untuk mengajukan pembiayaan kendaraan bermotor, praktis, kapan saja, dan dimana saja.
Read More