18 Nov 2025

Kualitas Program MBG Masih Bermasalah, Integrasi Teknologi Bisa Jadi Solusi

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas pemerintah Indonesia bertujuan mulia: mengentaskan stunting dan meningkatkan kualitas gizi anak-anak di seluruh pelosok negeri. Namun, di lapangan, kualitas pelaksanaan MBG masih menghadapi banyak tantangan. Mulai dari distribusi yang tidak merata, lemahnya pengawasan, hingga insiden keracunan makanan yang sempat terjadi di beberapa daerah.

Salah satu masalah utama adalah ketiadaan sistem monitoring yang real-time. Banyak sekolah dan daerah terpencil belum memiliki mekanisme pelaporan yang efisien, sehingga kualitas makanan, waktu distribusi, dan jumlah penerima tidak bisa dipantau secara akurat. Selain itu, regulasi yang belum seragam antar daerah membuat implementasi MBG berjalan tidak konsisten.

Untuk menjawab tantangan ini, integrasi teknologi menjadi solusi yang sangat potensial. Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Digital telah mulai mendorong digitalisasi MBG sebagai fondasi penting dalam memastikan program berjalan efektif dan transparan. Teknologi seperti Internet of Things (IoT), sistem pelaporan digital, dan blockchain dapat digunakan untuk meningkatkan efisiensi dan akuntabilitas program.

Misalnya, dengan IoT, setiap titik distribusi makanan bisa dilengkapi sensor suhu dan pelacak lokasi. Ini memastikan makanan tetap layak konsumsi dan sampai tepat waktu. Sistem pelaporan digital berbasis aplikasi juga memungkinkan sekolah dan petugas lapangan melaporkan kondisi makanan, jumlah penerima, dan kendala secara langsung ke pusat data nasional.

Lebih jauh, teknologi blockchain bisa digunakan untuk mencatat setiap transaksi dan distribusi MBG secara transparan. Dengan sistem ini, data tidak bisa dimanipulasi, dan semua pihak dari pemerintah pusat hingga masyarakat dapat mengakses informasi distribusi secara terbuka.

Cara mengimplementasikannya dimulai dari pilot project di beberapa daerah, dengan melibatkan startup lokal dan penyedia teknologi. Pemerintah bisa menyediakan platform nasional MBG Digital, yang terintegrasi dengan dashboard monitoring, aplikasi mobile untuk sekolah, dan sistem audit berbasis AI.

Dengan pendekatan ini, MBG bukan hanya menjadi program bantuan gizi, tetapi juga model inovasi layanan publik berbasis teknologi. Jika dijalankan dengan serius, integrasi digital bisa mengubah MBG dari program bermasalah menjadi program unggulan yang berdampak nyata bagi generasi masa depan.